*Masyarakat Mengeluh Kesulitan Akses Pekerjaan di PHR Adera Field, FRN Desak Pemerintah Lakukan Sidak*
Namun, di tengah banyaknya potensi pekerjaan di sektor migas, masyarakat yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Pertamina, yang terletak di wilayah kerja PHR Zona 4 (Adera Field), mengeluhkan kesulitan bagi generasi muda setempat untuk bisa bekerja langsung di perusahaan BUMN ini. Hal tersebut menjadi masalah utama karena sebagian besar rekrutmen tenaga kerja untuk PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 dilakukan secara online di pusat, yang membuat akses bagi penduduk lokal menjadi sangat terbatas.
Pemerintah setempat melalui Bupati PALI dan DPRD Kabupaten PALI didesak untuk segera memperhatikan hal ini dengan menciptakan regulasi yang memberikan kesempatan lebih besar bagi generasi muda di wilayah kerja pertamina (WKP) untuk bergabung dengan perusahaan BUMN tersebut. Jika tidak ada perubahan dalam mekanisme perekrutan, masyarakat setempat merasa semakin terpinggirkan dan hanya bisa mengandalkan pekerjaan di subkontraktor yang bekerja dengan PT. Pertamina.
Banyak warga yang mengeluh bahwa peluang untuk memperoleh pekerjaan di perusahaan besar ini semakin kecil. Bahkan, untuk posisi Tenaga Kerja Jangka Panjang (TKJP) saja, warga setempat merasa sangat sulit untuk memperoleh akses, apalagi untuk posisi strategis seperti Tenaga Ahli (TA), yang diduga lebih banyak ditempati oleh orang luar daerah atau "titipan" dari para petinggi.
Salah satu organisasi yang merespons permasalahan ini adalah Fast Respon Nusantara (FRN), yang sedang aktif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk media online, cetak, dan TV. Organisasi ini juga melakukan pembicaraan dengan berbagai Ormas di PALI untuk mencari solusi konkret dalam menyikapi permasalahan akses pekerjaan ini.
Randu salah satu perwakilan FRN menilai bahwa jika perusahaan BUMN seperti PT. Pertamina Hulu Rokan terus mengabaikan kebutuhan tenaga kerja lokal, maka ketimpangan sosial di wilayah tersebut akan semakin besar. Mereka mengingatkan bahwa masyarakat yang mendukung eksistensi perusahaan seharusnya diberikan prioritas dalam perekrutan tenaga kerja agar manfaat dari keberadaan perusahaan bisa dirasakan langsung oleh mereka.
Dengan adanya masalah ini, FRN berharap Bupati PALI dan DPRD Kabupaten PALI dapat segera mengambil langkah tegas untuk memastikan kebijakan yang lebih inklusif bagi masyarakat lokal dalam akses pekerjaan di sektor migas. Dengan menciptakan regulasi yang memberikan kesempatan lebih besar bagi generasi muda desa setempat, diharapkan bisa tercipta keseimbangan antara pembangunan industri dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Masyarakat menanti perhatian dan tindakan serius dari pihak berwenang agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap pengembangan ekonomi lokal.
Saat dikomfirmasi terkait issue tenaga kerja ini , Adam Nasution selaku Field Manajer memilih bungkam tidak memberikan jawaban sama sekali.
Organisasi FRN mendesak Bupati & Wakil Bupati PALI melakukan sidak ke Adera Field agar issue ini dapat di selesaikan.
Editor : Umar Dani