Emak-Emak di 6 Desa Kecamatan Panang Enim Siap Berjuang Menangkan Al-Shinta
Buktinya, emak-emak di Desa Pagar Jati, Lambur dan Pandan Dulang, Kecamatan Panang Enim serta Desa Embawang, Pandan Enim, Sleman Kecamatan Tanjung Agung, siap berjuang memenangkan Paslon Al-Shinta dengan nomor urut 1.
Dukungan itu disampaikan kaum ibu-ibu di saat Calon Bupati Muara Enim Dr H Ahmad Rizali MA dan Calon Wakil Bupati Dr Hj Shinta Paramita Sari SH MH melakukan kampanye dialogis terpisah di Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Panang Enim, Senin 14 Oktober 2024.
"Program visi misi Paslon Al-Shinta yang telah disampaikan oleh paslon adalah program yang pro rakyat karena program-programnya langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat salah satunya program pasar murah yang dinilai sangat membantu masyarakat ekonomi kebawah. Oleh karena itu kami para ibu-ibu siap berjuang memenangkan Al-Shinta," ujar salah satu ibu-ibu.
Cabup Dr H Ahmad Rizali menjelaskan dirinya bersama Cawabup Dr Hj Shinta Paramita Sari mengucapkan terima Kasih atas dukungan masyarakat
kepada Al-Shinta sehingga bisa ditetapkan sebagai peserta Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim.
"Atas dukungan masyarakat juga kami bisa sampai di tahap ini, bertemu dan bersilaturrahmi kembali dengan bapak-bapak dan ibu-ibu di Kecamatan Tanjung Agung dan ibu Shinta bersilaturahmi di Kecamatan Panang Enim," jelasnya.
Dihadapan masyarakat tersebut Rizali, menyampaikan program unggulan Al-Shinta MUARA ENIM SMART yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pembanguan di sektor pertanian, meningkatkan kapasitas perekonomian daerah dengan mengembangkan UMKM,
ketenagakerjaan, pembangunan masjid, kesejahteraan marbot dan guru puad, pasar murah, pembangunan pesantren dan madrasah.
"Jika mendapatkan amanah dari masyarakat terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim periode 2024-2029. Impian kami menjadikan masyarakat Muara Enim Smart dengan program unggulan dapat terwujud," ungkapnya.
Menurutnya, pembangunan itu harus berkolaborasi tiga kekuatan yakni kekuatan pemerintah, swasta dan masyarakat, jika berkolaborasi berjalan dirinya optimis Muara Enim maju.
Sementara itu, Dr Hj Shinta Paramita Sari SH MH, menyampaikan salah satu program unggulan Al-Shinta adalah program pangan menyapa rakyat (PMR) atau pasar murah yang telah dilakukan oleh Cabup Dr H Ahmad Rizali MA selama menjabat Pj Bupati Muara Enim.
"Berkaitan dengan rakyat, Al-Shinta akan melaksanakan program pangan menyapa rakyat. Hal ini sudah terbukti selama pak Rizali menjabat Pj Bupati Muara Enim angka inflasi itu dari 6,31% menjadi 1,04%. Jadi, ibu-ibu tidak usah khawatir adanya harga kebutuhan pokok naik, karena sudah di cover dalam program MUARA ENIM SMART," ujar mantan Ketua TP PKK Muara Enim periode 2008-2018.
Dijelaskannya, program pangan menyapa rakyat akan dilakukan dua kali dalam seminggu di desa-desa dan kecamatan.Sehingga bersentuhan langsung dengan masyarakat yang bener-benar membutuhkan dengan harga yang sangat murah dan terjangkau sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Begitu juga dengan program pembangunan disektor pertanian, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pesantren, madrasah, kesajahteraan marbot, guru paud, meningkatkan kapasitas perekonomian daerah dengan mengembangkan UMKM.
Juru Kampanye Al-Shinta Dr Firmansyah SH MH, menjelaskan program-program visi misi Al-Shinta itu sudah dikaji yang artinya program MUARA ENIM SMART benar-benar bersentuhan dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Selain itu, Firmansyah juga berharap, Pilkada Muara Enim berjalan aman dan kondusif. Biarkan semua perbedaan itu menjadi kekayaan dan rahmat.
"Tiap orang tidak bisa dipaksa memaksa memilih oleh siapapun. Semoga ini menjadi ladang ibadah untuk kita semua. Karena palson Al-Shinta menjunjung tinggi Profesionalitas. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai masyarakatnya dan melayani masyarakat," jelasnya.
Meski ada perbedaan pilihan, masyarakat jangan takut akan intervensi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menghebuskan isu bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) akan dicabut jika tidak mendukung salah satu paslon.
Dijelaskannya, bahwa PKH itu program nasional (Pemerintah Pusat) untuk masyarakat tidak mampu. Jadi tidak ada kaitannya dengan pilkada. Siapapun yang dipilih oleh masyarakat tidak akan menghilangkan haknya atas PKH sepanjang sudah terdaftar.
"Jadi kalu ada yang mengklaim, jika tidak memilih paslon tertentu maka PKH akan dicabut itu tidak benar. Jangan takut di
intervensi PKH akan dicabut. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemerintah pusat dan bukan wewenang kabupaten," terang.(ozi)
Reporter l Umar Dani