Hari Jadi ke-76, Polwan Menginspirasi Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

PALEMBANG - Di tengah upaya menuju visi besar “Indonesia Emas 2045,” peran perempuan semakin menonjol sebagai pilar utama dalam pembangunan nasional. 

Salah satu garda terdepan dalam transformasi ini adalah Polwan, yang kini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Hal itu dikatakan oleh salah satu polwan Polda Sumsel, Kompol Dr Halimatus Syakdiah, S.T., M.M.Tr., CPHR,disela pelaksanaan Audit Kinerja Itwasum Polri saat dimintai keterangan wartawan Selasa pagi 3 September 2024 ,dimana melalui konsep GLOW—Grit, Leadership, Opportunity, dan Wisdom menunjukkan ketangguhan, kepemimpinan, penciptaan peluang, dan kebijaksanaan.

Hal ini tidak lain dalam mendorong Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah serta menjadi penuntun bagi Polwan untuk menghadapi tantangan, meraih peluang, dan muncul sebagai sosok inspiratif di berbagai bidang.

Untuk itu menyambut hari Polwan ke-76 tersebut, perlu adanya ketangguhan atau Grit adalah fondasi utama yang menggerakkan Polwan dalam menjalankan tugasnya ucap Alumni PPSS /SIPSS Tahun 2006


Ketangguhan ini terlihat dari kemampuan mereka untuk tetap teguh menghadapi berbagai tantangan, baik di lapangan maupun dalam upaya pemberdayaan masyarakat. 

"Kita sebagai Polwan sering menghadapi situasi yang sulit, namun semangat juang mereka tidak pernah padam. Ketangguhan ini memungkinkan Polwan untuk menjaga stabilitas dan keamanan, yang esensial bagi pertumbuhan ekonomi," aku Kasubbagpangkat Bagbinkar Ro SDM Polda Sumsel.

Grit merupakan elemen pertama dari GLOW yang sangat penting dalam konteks Polwan. Ketahanan ini tidak hanya terkait dengan kemampuan Polwan untuk menghadapi tantangan sehari-hari dalam penegakan hukum.

Akan tetapi juga ketahanan mental dan emosional yang diperlukan untuk terus berkembang dalam profesi yang seringkali menuntut. 

Contoh nyata ketangguhan Polwan dapat dilihat dalam operasi mereka di daerah rawan konflik, di mana mereka tidak hanya menjaga ketertiban.

Akan tetapi juga membantu membangun kembali infrastruktur ekonomi lokal. Ketangguhan ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan pembangunan, mendukung iklim ekonomi yang stabil dan menarik bagi investor.

Bahkan kepemimpinan Polwan tidak hanya terbatas pada pengambilan keputusan strategis, tetapi juga dalam memimpin perubahan sosial. 

Kepemimpinan ini tidak hanya tentang memberikan arahan atau mengambil keputusan, tetapi juga tentang inspirasi dan pengaruh yang Polwan berikan kepada masyarakat.

Polwan telah mengambil peran sebagai pemimpin yang menginspirasi komunitas untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi. 

" Menurut Halimah Syakdiah Polwan yang didapati sering menulis Artikel disalah satu media online,Peran Polwan dalam menciptakan Opportunity atau peluang sangat krusial dalam mengurangi ketimpangan ekonomi. Melalui berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi," Polwan membantu membuka akses bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi. 

"Dengan adanya program pelatihan keterampilan dan mendukung usaha mikro, yang memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan berpartisipasi aktif dalam ekonomi local," katanya.

Polwan yang terlibat dalam program-program pemberdayaan ekonomi lokal sering kali menjadi penggerak utama dalam memfasilitasi akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi, sehingga mampu mengurangi ketimpangan gender di lapangan. 

Inisiatif seperti pelatihan kewirausahaan dan akses ke modal usaha telah membantu banyak perempuan memulai dan mengembangkan bisnis mereka sendiri. 

Kesempatan yang diciptakan oleh Polwan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan individu, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat lokal.
Liputan : Mulyadi