MARHABAH SALAH SATU BUDAYA YANG TURUN TEMURUN DI MASYARAKAT KECAMATAN SUNGAI ROTAN

MUARA ENIM - Marhaban, acara mencukur rambut bayi 40 hari setelah kelahirannya, Merupakan budaya dan kearifan lokal yang masi terpelihara dari generasi ke generasi, di masyarakat kecamatan Sungai Rotan,ini adalah sebuah tradisi yang kaya akan simbolisme dan budaya di Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, Jumat 20 Juni 2024.

Pada hari ini Jumat malam  20/06/2024 Erwinsyah melakukan acara Marhabah sekaligus pencukuran putranya bernama: 
QIYAS ZIDANE AL-QARNI, BIN ERWINSYAH, bertempat di dusun  V Desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim.
Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun, dan melibatkan berbagai elemen yang memiliki makna mendalam.
Untuk mempersiapkan marhaban bayi, berbagai simbol diperlukan: lilin, miniatur kapal seukuran bayi, telur, umbul-umbul, uang kertas , serta kelapa. Yang masih muda kadang juga di ganti dengan pohon pisang yang sudah di potong sekira 20cm, sebagai sarana untuk menancapkan bendera nama bayi dan juga uang kertas,

Setiap unsur ini memiliki arti khusus. Lilin melambangkan cahaya kehidupan, telur menggambarkan bayi yang baru lahir, sementara umbul-umbul uang mencerminkan harapan akan rezeki berlimpah. Kelapa, menjadi simbol pertumbuhan yang tahan akan cuaca panas maupun hujan.

Uang-uang kertas diatur secara berurutan, dari yang terkecil hingga yang terbesar, dan ditancapkan pada kelapa.atau potongan batang pisang yang di bungkus dengan kertas berwarna emas. Untuk umbul-umbul di dibuat seperti bendera dan juga di pasangkan dengan uang kertas kemudian ditancapkan di buah kelapa dan batang pisang, 

Setiap tamu undangan yang di lewati di beri kesempatan untuk mengambil bendera yang di tancapkan di buah kelapa ini,juga di beri kesempatan untuk mengambil permen yang dibawa anggota keluarga mengiringi bayi juga di beri kesempatan untuk mengelus kepala sang bayi,orang tua yang menggendong bayi ini terus  mengelilingi tamu undangan.serta satu demi satu di semprot dengan parfum,oleh keluarga yang mengiringi bayi dari belakang,Adapun dekorasi yang di tancapkan di disesuaikan dengan jenis kelamin bayi: bunga-bunga cantik untuk bayi perempuan, dan motif seperti pesawat atau lainnya untuk bayi laki-laki.

Setelah itu, prosesi cukur rambut bayi dilakukan oleh tokoh-tokoh atau sesepuh sambil memegang bayi dan berdoa. Tradisi marhaban bayi bukan sekadar sebuah upacara, tetapi juga cerminan mendalam dari budaya dan makna di Desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim Sumsel,

Reporter l Umar Dani