Ketua DPW SWI Sumsel Angkat Bicara,Terkait Video Viral Yang Menyudutkan Profesi Wartawan & LSM

MUARA ENIM- Ketua DPW Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Sumatera Selatan Alex Pandawalima didampingi sekretaris Novri Wardhana, sangat mengecam keras ada nya video Viral yang beredar di media sosial, Sabtu tanggal 09/09/2023 yang dikirim oleh faktareal news tv yang dibacakan oleh host nya bernama Andi Razak Effendi, video berdurasi satu menit empat puluh lima detik terlihat jelas sang pemilik rumah makan tahu Sumedang yang berlokasi di jalan Palembang–Prabumulih. Desa Lembak kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim.

Pihak crew rumah makan tahu sumedang, sangat menggebu dan penuh semangat menceritakan tentang banyak nya oknum wartawan dan lembaga swadaya masyarakat, yang setiap lewat pasti mampir dengan dalih minta uang rokok, atau uang bensin dan lain lain”Ucap nawawi.

”Hampir setiap hari pak disini di mampiri mereka yang mengaku berprofesi wartawan dengan menunjukkan Kartu pers atau kartu media mereka yang sangat jelas kami lihat, bahkan ada yang membawa pacar datang kesini boro boro mau bayar makanan yang sudah mereka pesan ini malah pergi begitu saja tanpa ada rasa malu sedikit pun ” ujar nya

“Ditambahkan oleh kang Nawawi dirinya pun kadang merasa heran serta ada rasa jenuh juga dengan ulah sang oknum yang membawa sebuah lembaga terhormat untuk memperjuangkan kepentingan dan mengawal semua kebijakan pembangunan yang mereka kotori dengan ulah seperti ini,"ungkapnya.

Menanggapi permasalahan yang berkembang dalam video yang berdurasi 1:45 detik tersebut, ketua DPW SWI Sumsel Alex pandawalima sangat menyayangkan beredarnya video tersebut bahkan membuat semua wartawan terpukul akibat video yang di unggah pada hari ini, dan jelas ini sangat menyalahi profesi jurnalistik Serta melanggar kode etik,"ujarnya.

”Selaku ketua DPW SWI Sumatra selatan (Sumsel) saya sangat menyayangkan beredarnya video tersebut apa lagi dengan lantang nya pemilik rumah makan tahu Sumedang yang berlokasi di jalan lintas Palembang– Prabumulih ini tanpa ada rasa sedikitpun memikirkan terlebih dahulu apakah akan membuat ketersinggungan para kawan wartawan dan kawan LSM ketika hal tersebut di sampaikan ke publik,” keluh Alex.

“Ditambahkan Alex ” seharusnya sang pemilik rumah makan harus bersikap bijak, kalau memang menganggap rekan-rekan wartawan ini menjadikan usaha mereka merugi, akibat adanya ulah tersebut kenapa tidak segera melaporkan ke pimpinan Redaksi media mereka masing masing apa lagi mereka telah mengisi buku tamu sebagai bukti bahwa mereka juga jelas menuliskan nama lengkap, asal media bahkan tanda tangan dan nomor hp yang bisa di hubungi jika sang oknum wartawan atau oknum LMS tersebut membuat pengusaha merugi, tidak usah di umbar ke media massa, itu artinya ibarat kita bersedekah bukan karena lillahitaala akan tetapi ada jiwa ketidak ikhlasan dari apa yang telah di berikan sang pemilik kepada kawan kawan baik wartawan maupun LSM yang menerima Budi kebaikan dari pemilik rumah makan tahu Sumedang ini” ucap nya.

Menanggapi pemberitaan yang beredar di video viral tentang adanya kejadian di rumah makan tahu Sumedang Prabumulih Sumatera Selatan, kaperwil media Brata post cabang Sumsel Karman ikut angkat bicara akan berita yang menurut beliau sangat membuat semua insan pewarta yang benar benar profesional dalam menjalankan tugas kejurnalistikan nya pasti akan sangat marah bahkan terpukul

”kejadian yang ada di Rumah Tahu semedang di wilaya desa lembak ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita semua selaku insan pewarta, apa lagi ini menyangkut profesi semua wartawan yang ada di bumi Sriwijaya ini ”Ucap Karman.

Alex pandawalima selaku ketua DPW SWI meminta agar kiranya pihak rumah makan tahu Sumedang dapat memberikan konfirmasi terkait pemberitaan yang menyudutkan profesi kami selaku wartawan dan saya berharap supaya pemilik rumah makan tahu Sumedang yang beralamat di jalan Palembang-Prabumulih Desa Lembak Kecamatan Lembak  ini untuk segera mengklarifikasi hal tersebut agar tidak terjadi kesalah pahaman dan demi kebaikan kita semua,"Pungkas nya.

Pihak rumah makanTahu Semedang saat di komfirmasi lewat pesan WhatsApp,  minggu malam pesan tidak di baca tanda centang 2 sudah masuk tapi tidak di Baca.
Hingga berita ini diterbitkan Pihak Rumah Makan tersebut belum menjawab pesan tersebut.
Rilis. (Tim)