Kapolda Sumsel Menerima Audiensi Kepala Stasiun LPP RRI Palembang.
Palembang- Jajaran Pejabat di lingkungan Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang melakukan audensi (kunjungan kehormatan) ke Kapolda Sumatera Selatan, Selasa (12/9) yang belangsung di Mapolda Sumatera Selatan.
Audensi diterima langsung Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo , didampingi Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol M. Pratama Adhyasastra, Kabid Humas Kombes Pol Supriadi dan Wadir Binmas AKBP Imam Tarmudi.
Audensi diawali perkenalan antara Kapolda dan Kepala Stasiun LPP RRI Palembang Rahma Juwita yang sebelumnya sama sama bertugas di Provinsi Jambi.
Selanjutnya Kapolda Rachmad Wibowo mengapresiasi pendengar RRI mencapai 87 persen di 17 kabupaten/kota Provinsi Sumsel. Dengan peranan luas , RRI dapat dijadikan propaganda kebaikan salah satunya mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Saya mengenal RRI sebagai Radio tertua milik negara, yang usianya sama dengan bangsa, banyak cerita perjuangan RRI hingga usia sekarang ini,” ungkapnya.
Melalui RRI, Kapolda menyampaikan keseriusan Polda Sumsel dalam mengatasi karhutla. Meskipun titik api di Sumsel masih terbilang rendah dibandingkan Kalimantan namun Polda Sumsel akan menggelar Operasi Stop Karhutla dengan memberangkatkan 300 personel sosialisasi ke wilayah rentan terjadi karhutla, Rabu (13/9).
“ Operasi ini bentuknya mandiri, dari 34 Polda yang ada, hanya Polda Sumsel yang akan menggelar Operasi Stop Karhutla yang bentuknya sosialisasi ke dusun dusun. Kita siap baik dari anggaran, personil dan wilayah, “ lanjut Kapolda dihadapan jajaran Pejabat RRI.
Dalam Operasi Stop Karhutla, Kapolda menegaskan personelnya untuk mengutamakan pecegahan persuasif yang humanis, hingga langkah preventif ke wilayah masyakakat yang tinggal di pedalaman.
“Terkahir, kami akan terapkan penegakan hukum kepada pelaku pembakaran hutan atau lahan, sanksinya jelas 10 tahun penjara bagi pelaku,” tegasnya.
Selain karhutla, Kapolda juga menyampaikan situasi politik di Sumsel jelang pemilu, yang masih aman dan terkendali. “Oktober nanti pendaftaran presiden dan wakil. Polarisasi Kamtibmas (Keamanan Ketertiban Masyarakat) jauh lebih baik sejak dikendalikan pemerintah pasca kondisi politik Pilpres sebelumnya,” tutur Kapolda.
Namun tidak menapik, Kapolda menyampaikan polarisasi situasi Pilkada akan berbeda dengan situasi Kamtibmas Piplres. Sehingga pengamanan di beberapa daerah juga menjadi penting untuk dilakukan.
Sementara itu, Kepala RRI Palembang Rahma Juwita menyambut baik rencana Kapolda dalam mensosialisasikan penananganan serta pencegahan karhutla kedepannya. RRI sebagai lembaga publik siap menjadi corong dalam upaya pencegahan karhutla.
“RRI tidak bisa berdiri sendiri, banyak butuh dukungan. Salah satunya dari Polda Sumsel dalam menjaga Kamtibmas, Karhutla hingga pengamanan Pemilu,” tuturnya.
Sinergitas antara RRI Palembang bersama Polda Sumsel saat ini sudah terjalin dengan baik, Rahma berharap kedepannya akan lebih dikuatkan khususnya untuk informasi masyarakat. “ Selain karhutla, kami sebagai Radio Pemilu, mengharapkan sinergitas selama ini dapat dituangkan dalam bentuk MOU salah satu tujuannya menyukseskan Pemilu kedepan,” ujar Rahma , Selasa (12/9).
Rahma melanjutkan RRI saat ini semakin bertransformasi disemua multiplaform karena RRI terus memacu diri beradaptasi dengan perkembangan zaman. “ RRI tidak hanya bisa didengar, RRI kini juga bisa dilihat melalui aplikasi RRIPlaygo. Dengan transformasi ini, RRI dapat dijadikan media dalam penangangan karhutla bahkan ikut dalam pengamanan Pemilu nantinya,” tutup Rahma.
Adapun jajaran pejabat RRI yang hadir audensi bersama Kapolda Sumsel, Edi Joko selaku Kabag TU, Rita Sumarni (JFT Madya Siaran), Silvia Lena (JFT Madya Kehumasan), Suryadi (JFT Madya TMB) dan Dwi Yuliarnita SP, M. Si selaku Ketua Tim Pemberitaan.
Liputan : Salim