KELUHAN WARGA DESA DANAU TAMPANG SAAT MAU MENYEBRANG

Sultanmudatv.com | Sungai Rotan.
Masyarakat Danau Baru kecamatan sungai rotan kabupaten Muara Enim, merasa kesulitan bila mau ke undangan untuk pergi di karena transportasi untuk menyebrang menggunakan Parahu ketek.


Keluhan tersebut sampai seorang warga Bernama (magar) saat mau pergi ke undangan ke desa danau tampang.

“kami sebagai warga sini merasa kesulitan untuk beraktivitas untuk menyebrang dari desa danau baru ke desa danau tampang. 
Karena harus menggunakan Parahu ketek,“Ungkapnya.


Di tempat terpisah (Ingsun) mantan Pjs kepala desa  danau rata juga mengeluhkan lambatnya pembangunan jembatan ini, jadi sepertinya desa kami belum seutuhnya menikmati hasil kemerdekaan republik ini,“Ucapnya beliau.


Masih kata ingsun Kami warga masyarakat desa danau tampang mengharapkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten juga pemerintah pusat kiranya jembatan penyeberangan ini secepatnya bisa terealisasi, agar masyarakat tidak kesulitan untuk menuju ke desa danau baru dan juga ke jalan kabupaten“Ungkapnya.


Hal senada juga di sampaikan seorang tokoh masyarakat desa Danu baru (M Daud), menyampaikan bahwa sudah berpuluh tahun  kami masyarakat dua desa ini mengharapkan agar ada jembatan penyeberangan ini karna pada dasarnya penduduk desa danau baru ini hampir semuanya  dari desa danau tampang tentu saja sanak keluarga kami masih banyak yang berdomisili di danau tampang,


Seperti yang bapak lihat pada hari ini ada keluarga yang menikahkan anaknya tentu saja menyulitkan tamu undangan yang mau hadir di acara pernikahan tersebut, karna harus naik ketek menyeberangi sungai Lematang, belum lagi resiko yang di hadapi oleh tamu undangan karna bisa saja Karam keteteknya, dan juga pihak keluarga   juga betapa sulit dan susahnya bagi masyarakat yang akan mengadakan hajatan ,untuk mendatangkan tamu undanagaannya,


Itu motor ketek yang menyeberangkan tamu undangan itu harus di kontrak pada hari ini nilai kontrak selama hajatan atau satu panggung gawe mencapai tujuh ratus ribu bahkan jutaan rupiah, jadi menurut kami masyarakat sini sangatlah sulit ,  belum lagi untuk membawa hasil pertanian dan perkebunan kami,kan kalau ada jembatan paling tidak ongkosnya lebih murah dan lebih gampang kami membawa hasil tani kami,“Jelasnya.
Liputan : Umar Dani.